Sperma Tidak Keluar
Pertanyaan:
Dear Team … Saya sudah menikah 6 bulan dan ketika berhubungan suami istri saya selalu susah untuk mengeluarkan sperma didalam vagina istri saya, pernah saya rasakan seperti ingin pipis dan saya coba pipiskan didalam vagina istri saya, dan ternyata memang yg keluar vairan bening seperti air pipis tetapi tidak berbau.
Tetapi jika melakukan diluar vagina maka yang keluar adalah sperma sangant kental.
Yang saya ingin tanyakan apakah ini sehat ?
Dan kena kok gak bisa dikeluarkan didalam vagina(rahim) istri saya yah dok ?
Mohon infonya ya.
Terima kasih
Tetapi jika melakukan diluar vagina maka yang keluar adalah sperma sangant kental.
Yang saya ingin tanyakan apakah ini sehat ?
Dan kena kok gak bisa dikeluarkan didalam vagina(rahim) istri saya yah dok ?
Mohon infonya ya.
Terima kasih
Jawaban:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan sperma tidak keluar ketika berhubungan. Jika hanya sekali saja, mungkin ada faktor yang mempengaruhi ketika berhubungan tersebut. Apalagi sperma, keluar ketika masturbasi. Jadi dapat kita simpulkan kalau permasalahannya BUKAN pada:
- Anatomi saluran reproduksi. Misalnya ada sumbatan pada saluran sperma dari tempat produksi di skrotum sampai keluar.
- Masalah produksi sperma. Artinya tidak ada masalah pada produksi sperma, semisal produksi sperma sangat sedikit sekali atau tidak ada.
- Ada penyakit yang bisa membuat produksi sperma menurun.
Kemungkinan yang yang terjadi pada anda, tidak bisa keluar sperma ketika berhubungan:
- Faktor psikologis anda, suasana ketika berhubungan tidak tenang, mungkin anda sedang takut atau khawatir atau terlalu terburu-buru.
- Faktor psikologis si wanita. Suasana tidak tenang dan khawatir membuat lubrikasi kurang bahkan bisa tegang sehingga anda tidak lancar.
- Sebelum berhubungan, Anda baru saja meminum obat atau makanan yang bisa membuat pengeluaran sperma menjadi lama atau tertunda, misalnya obat antidepresi.
Kami sarankan anda agar memeriksakan ke dokter spesialis andrologi agar bisa diketahui penyebab atau penyakitnya sehingga bisa diterapi dengan benar dan tepat.
Dijawab oleh: dr. Raehanul Bahraen (pengasuh kesehatan www.konsultasisyariah.com)
